Uncategorized

Prestasi Tak Pernah Ingkar Proses: Kisah Perjalanan Juang Siswa MAN IC Padang Pariaman di KoSSMI 2025

Padangpariaman – MAN IC. Ada kalanya keberhasilan tidak datang dari langkah besar, tetapi dari tapak-tapak kecil yang konsisten. Dari ketabahan yang Ikhlas, dari doa yang terucap lirih di malam-malam hari, dari lembar-lembar buku yang terus dihafal dalam keletihan, dan dari kesabaran yang tak pernah disorot kamera. Itulah cerita sejati di balik perjalanan tim MAN Insan Cendekia Padang Pariaman dalam mengikuti Kompetisi Sains Siswa Muslim Indonesia (KoSSMI) 2025 di Institut Pertanian Bogor, 10 hingga 12 Mei lalu.

Tak banyak yang tahu bahwa sebelum keberangkatan ke Bogor, keenam siswa pilihan ini telah melalui hari-hari panjang penuh tekanan dan latihan intens. Mereka adalah Syamil Al Farry (Matematika), Faiz Rasyiq Alfandi dan Muhammad Hasbi (Kimia), Athifa Ardhani dan Putri Khumairah (Ekonomi), serta Muhammad Bintang Madani (Geografi). Nama-nama yang mungkin belum dikenal di luar dinding madrasah, namun tekad mereka menyalakan terang baru dalam sejarah prestasi MAN IC Padang Pariaman.

Mereka bukan sekadar siswa yang dikirim untuk berlomba, mereka adalah para pejuang yang membawa harapan, marwah madrasah, dan doa orang-orang disekitarnya.

Dan hasilnya bukan sekadar statistik. Ini adalah pengakuan atas dedikasi dan nilai-nilai yang selama ini dibangun di madrasah. Dari Sekolah Vokasi IPB Gunung Gede, mereka kembali ke tanah Minangkabau dengan membawa lima medali nasional:

  • Gold Medal untuk Muhammad Bintang Madani di bidang Geografi.
  • Silver Medal untuk Faiz Rasyiq Alfandi di bidang Kimia.
  • Bronze Medal untuk Muhammad Hasbi di bidang Kimia.
  • Silver Medal untuk Athifa Ardhani dan Putri Khumairah di bidang Ekonomi.

Prestasi ini tidak hadir dalam semalam. Menurut pendamping mereka, Fatri Mawarti, S.Pd., semua capaian itu bermula dari kedisiplinan dan ketekunan yang dijaga dengan sabar. “Selama di Bogor, mereka tetap menjaga fokus. Mereka tidak menjadikan perjalanan ini sebagai liburan, tetapi sebagai misi. Saya selalu berpesan, setelah kita berusaha sekuat tenaga, selebihnya serahkanlah kepada Allah SWT. Jangan lelah berdoa, mintalah restu dari orang tua dan guru, karena keberkahan ilmu adalah energi yang mengaktifkan segala keberhasilan,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca mengenang hari-hari menegangkan menjelang babak final.

Namun ada satu momen yang mencatat sejarah tersendiri ketika nama Muhammad Bintang Madani disebut sebagai peraih medali emas di bidang Geografi. Keheningan seketika pecah menjadi sorak sorai haru oleh peserta dari MAN Insan Cendekia Padang Pariaman dan pendamping. Kabar ini pun di sambut dengan haru oleh seluruh staf akademika MAN Insan Cendekia Padang Pariaman saat Fatri mengirim kabar ini pada grup Whatsapp MAN IC.

Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, Nur Azizi, M.Pd., menyambut prestasi ini dengan rasa haru yang dalam. Baginya, ini bukan hanya kemenangan personal para siswa, melainkan buah dari sebuah sistem kebersamaan yang telah terbangun di madrasah. “Tidak sia-sia usaha yang telah kita bangun bersama. Terima kasih untuk para guru pembimbing yang ikhlas mengorbankan waktu, dan kepada seluruh keluarga besar madrasah yang terus mendoakan. Mari kita lanjutkan kekompakan ini. Sebab madrasah unggul tidak hanya lahir dari prestasi, tapi dari keharmonisan yang menjadi fondasinya,” ungkapnya penuh rasa syukur.

Kepala Madrasah, Hendrisakti Hoktovianus, S.Pd., M.Pd., menyampaikan dengan penuh keyakinan bahwa capaian ini menjadi bukti bahwa MAN IC Padang Pariaman tidak sekadar mencetak siswa berprestasi, tetapi juga generasi yang bertumbuh dalam nilai dan karakter. “Kalian telah membawa nama baik madrasah kita, bahkan memperkuat pandangan masyarakat bahwa MAN IC Padang Pariaman adalah madrasah unggulan nasional. Semoga ini menjadi jalan pembuka menuju cita-cita besar kita: mewujudkan madrasah ini menjadi Sekolah Garuda, seperti yang diharapkan oleh Bapak Gubernur, Buya H. Mahyeldi Ansharullah, S.P, dan kita semua.”

Lebih dari medali, lebih dari pengakuan nasional—KoSSMI 2025 menjadi cerita tentang bagaimana mimpi bisa tumbuh di ruang-ruang kecil madrasah, disirami oleh ketekunan, dibimbing oleh guru-guru yang penuh cinta, dan disinari oleh doa yang tidak pernah putus.

Selamat kepada para peserta KoSSMI. Kalian tidak hanya membawa pulang medali. Kalian membawa pulang cerita tentang cahaya, tentang harapan, dan tentang tekad yang tidak pernah padam. MAN IC Padang Pariaman akan terus menjadi rumah yang mengasuh cahaya itu, dan membiarkannya menyala di seluruh negeri. Nda

Artikel Prestasi Tak Pernah Ingkar Proses: Kisah Perjalanan Juang Siswa MAN IC Padang Pariaman di KoSSMI 2025 pertama kali tampil pada MAN Insan Cendekia Padang Pariaman.

Related Articles

Back to top button