Kolom

Ramadhan (6): Bersabar dalam Berusaha yang Halal

Bismillahirrahmanirrahim,

Dalam kehidupan di dunia ini, setiap individu manusia pasti menghadapi berbagai tantangan dan ujian. Salah satu aspek yang paling sering diuji adalah kesabaran dalam mencari rezeki yang halal. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 155:

 وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

“Dan sesungguhnya Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”

Ayat ini mengajarkan kita bahwa akan ada ketakutan, kelaparan, kekurangan sehingga kita harus memiliki kesabaran dalam mencari rezeki yang halal dan tidak terburu-buru dalam menggapai hasilnya.

Dalam mencari rezeki yang halal, setiap kita harus bekerja keras dan menjalani proses yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Sebagai umat Islam, kita harus menjauhi rezeki yang haram dan mencari yang halal dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا ۖ إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ

Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al-Mu’minun 23:51)

Sabar dalam mencari rezeki yang halal juga mencakup kesabaran dalam menghadapi rintangan dan hambatan yang mungkin dijumpai. Hal ini penting karena ujian dan cobaan yang kita hadapi merupakan cara Allah untuk menguji keimanan dan ketakwaan kita. Oleh karena itu, kita harus menjaga kesabaran dan terus berusaha mencari rezeki yang halal, sekalipun terkadang prosesnya memerlukan waktu yang lama.

Kesabaran dalam mencari rezeki yang halal bukan berarti kita hanya menunggu tanpa usaha. Justru kita dituntut untuk terus berikhtiar, bekerja keras, dan berdoa. Dengan bekerja keras, kita akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan usaha kita.

Selain bekerja keras, kita juga perlu meminta petunjuk dari Allah SWT agar diberi kemudahan dalam mencari rezeki yang halal. Jangan lupa untuk selalu bersyukur atas rezeki yang telah diberikan, baik itu sedikit maupun banyak. Dengan bersyukur, hati kita akan selalu merasa cukup dan tidak mudah tergoda oleh rezeki yang haram.

Dalam menjalani proses mencari rezeki yang halal, penting bagi kita untuk tidak mudah iri hati terhadap orang lain yang mungkin mendapatkan rezeki dengan cara yang tidak benar. Ingatlah bahwa rezeki yang halal dan berkah adalah yang paling utama, meskipun mungkin tidak sebesar rezeki orang lain.

Kita juga harus mengingat bahwa rezeki adalah anugerah dari Allah SWT yang telah ditetapkan bagi setiap makhluk-Nya. Oleh karena itu, kita tidak perlu merasa cemas atau khawatir akan kekurangan rezeki. Sebaliknya, kita harus fokus pada upaya ikhtiar kita untuk mencari rezeki yang halal dan menjalani kehidupan sesuai dengan tuntunan Islam.

Hadis daripada Sa’id bin ‘Umair al-Ansari:

سُئِلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْكَسْبِ أَطْيَبُ؟ قَالَ: عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ، وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ

Ditanya kepada Rasulullah SAW, apakah pekerjaan yang paling baik? Jawab Baginda: Amalan seorang lelaki dengan tangannya dan setiap jualan yang baik. (HR Ahmad 17265)

Dalam mencari rezeki yang halal, kita perlu menjaga etika dan akhlak dalam bekerja. Jangan melakukan tindakan yang merugikan orang lain atau merusak kepercayaan yang telah diberikan. Sebagai umat Islam, kita harus menjunjung tinggi kejujuran, integritas, dan keadilan dalam setiap aspek pekerjaan kita.

Salah satu cara untuk bersabar dalam mencari rezeki yang halal adalah dengan senantiasa mengingatkan diri akan tujuan akhir kita, yaitu untuk meraih ridha Allah SWT. Jangan biarkan keinginan duniawi mengaburkan pandangan kita terhadap tujuan yang lebih mulia. Ingatlah bahwa rezeki yang halal akan membawa keberkahan dan kebahagiaan yang hakiki, baik di dunia maupun di akhirat.

Ketika kita telah berusaha keras dan bersabar dalam mencari rezeki yang halal, jangan lupa untuk menyisihkan sebagian dari rezeki tersebut untuk membantu sesama. Dalam Islam, sedekah dan zakat adalah bentuk penghormatan kita terhadap hak orang lain atas rezeki yang kita peroleh. Hal ini juga merupakan cara untuk membersihkan harta dan mendapatkan keberberkahan dari Allah SWT.

Barangsiapa yang merasa cukup, maka Allah akan memberinya kecukupan. Dan siapa yang bersikap iffah (menjaga kehormatan harga diri), maka Allah akan memuliakannya. Dan barangsiapa yang berusaha untuk selalu sabar, maka Allah akan memberinya kesabaran. Dan tidaklah seseorang diberi sesuatu yang lebih baik dan lapang daripada kesabaran.” (At-Tirmidzi 1947)

Konsisten berdoa dan bertawakkal kepada Allah SWT dalam setiap langkah pencarian rezeki yang halal. Kita harus menyadari bahwa segala hasil yang kita peroleh berasal dari izin Allah, dan tanpa ridha-Nya, kita tidak akan mampu mencapai keberhasilan. Oleh karena itu, berdoa dan tawakkal adalah bagian penting dalam menjalani proses pencarian rezeki yang halal.

Sebagai penutup kita perlu memahami bahwa kesabaran adalah salah satu kunci keberhasilan dalam mencari rezeki yang halal. Dengan bersabar, kita akan lebih mampu menghadapi tantangan dan ujian yang muncul di sepanjang perjalanan. Kesabaran juga akan membantu kita untuk terus berikhtiar dan menjaga keimanan kita dalam mencari ridha Allah SWT.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا ، وَرِزْقًا طَيِّبًا ، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amalan yang diterima. (HR Ibn Majah 925)

Semoga kita semua selalu diberi kesabaran dan kekuatan dalam mencari rezeki yang halal dan barokah.

Wallahu’alam.

Artikel asli: https://darulfunun.id/learn/ibrah/20230328-ramadhan-6-bersabar-dalam-berusaha-yang-halal

Related Articles

Back to top button