Pendidikan Menengah

Science Research Trip Siswa Kelas Internasional: Kader Tingkat 3 dan 5 Observasi Pantai dan Pasar Ikan di Pantai Depok, Bantul

Mu’allimin, Bantul – Hari Jumat, 15 November 2024, di tengah musim hujan, langit yang semula mendung berangsur cerah ketika hari beranjak siang. Momen ini dimanfaatkan sebaik mungkin oleh seluruh siswa beserta guru Muallimin International Class, khususnya siswa kader tingkat 3 dan kader tingkat 5. Kegiatan dilaksanakan di pantai Depok, Bantul yang juga berdekatan dengan pasar ikan.

Kader tingkat 3 dan 5 dibagi dalam fokus yang berbeda. Siswa kader tingkat 3 melakukan observasi keanekaragaman hayati di pantai dan hal lain yang menyertainya. Sedangkan untuk kader tingkat 5 melakukan wawancara ke penjual ikan untuk memahami aspek sosial-ekonomi masyarakat setempat. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman yang baik antara apa yang telah dipelajari di dalam kelas dan yang terjadi di situasi nyata di lapangan.

Begitu tiba di pantai, suasana penuh semangat dan antusias segera terasa di antara para siswa. Mereka telah terbagi dalam beberapa kelompok. Kelompok siswa kader tingkat 3 segera menuju bibir pantai untuk fokus pada hal terkait sains dan siswa kader tingkat 5 difokuskan pada eksplorasi kegiatan sosial-ekonomi masyarakat di pasar ikan.

Siswa kader tingkat 3 diajak untuk mengobservasi ekosistem pesisir secara langsung. Dengan panduan dan arahan dari para guru sains, mereka mempelajari berbagai jenis biota laut, seperti kerang, kepiting, dan berbagai jenis ikan yang ditemukan di sekitar pantai. Siswa juga diajarkan bagaimana menganalisis kondisi pantai, salinitas (keasinan), kelembapan dan tekanan atmosfer di tepi pantai. Melalui kegiatan ini, siswa diharapkan dapat lebih memahami pentingnya menjaga kelestarian lingkungan Indonesia.

Di sisi lain, siswa kader tingkat 5 diarahkan untuk melakukan observasi ekonomi dan sosial di pasar ikan yang berdekatan dengan pantai bersama guru-guru mata pelajaran ilmu-ilmu sosial. Di sini, mereka berkesempatan melakukan wawancara langsung para penjual ikan. Para siswa bertanya mengenai proses penangkapan ikan, bagaimana fluktuasi harga, faktor yang mempengaruhi suplai ikan dan tantangan yang dihadapi oleh nelayan dalam mempertahankan penghidupan mereka serta bagaimana peran pemerintah di aspek sini.

Tidak hanya sekedar mengajukan pertanyaan, para siswa juga diajarkan bagaimana melakukan pengumpulan data secara sistematis, menganalisis jawaban yang diperoleh, dan merumuskan kesimpulan mengenai dinamika ekonomi masyarakat pesisir. Keterampilan ini sangat penting untuk membangun kemampuan berpikir kritis dan analitis dalam studi sosial.

Salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu dan para siswa mendapatkannya adalah ketika para nelayan kembali dari laut dengan membawa hasil tangkapan. Siswa dengan antusias menyaksikan perahu-perahu yang merapat ke pantai, dipenuhi dengan berbagai hasil laut yang segar. Para siswa juga membantu para nelayan dengan mendorong kapal-kapal mereka untuk berlabuh. Pengalaman ini memberi pemahaman kepada siswa dan merasakan secara langsung bagaimana kehidupan gotong royong masyarakat di lingkungan nelayan yang penuh tantangan, sekaligus memperkenalkan mereka pada keanekaragaman hayati laut Indonesia.

Setelah melakukan penelitian, para siswa diajak untuk membeli ikan segar dari pasar. Para siswa berkesempatan untuk memilih dan memilah ikan apa yang akan mereka santap bersama. Setelah dirasa cukup ikan-ikan yang sudah dibeli kemudian dimasak. Setelah melaksanakan sholat Jumat dan bersamaan ketika ikan sudah matang. Suasana santap siang yang hangat makin terasa dengan momen kebersamaan di mana siswa dan guru duduk bersama, menyantap berbagai menu olahan ikan sambil menikmati angin laut yang sejuk. Kegiatan ini diharapkan mampu mempererat ukhuwah antar siswa, membangun kebersamaan, dan menciptakan kenangan yang tak terlupakan.

Setelah sesi belajar dan memasak, siswa diberi kesempatan untuk bersantai dan bermain di pantai. Beberapa dari mereka bermain pasir, berfoto bersama atau sekadar duduk-duduk menikmati pemandangan laut. Wajah-wajah gembira terlihat di mana-mana, membuktikan bahwa pembelajaran di luar ruangan tidak hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga memberikan kebahagiaan tersendiri.

Kegiatan outdoor ini menjadi salah satu bentuk pembelajaran kontekstual yang berharga. Dengan menggabungkan teori dan praktik, siswa tidak hanya memahami pelajaran dengan duduk di kelas, membaca buku atau mendengarkan penjelasan tetapi juga mempraktikkannya di dunia nyata. Program ini juga membantu siswa untuk lebih peka terhadap isu-isu lingkungan dan sosial di sekitar mereka, serta membangun kemampuan berpikir kritis, kerja sama, dan komunikasi.

Muallimin International Class berencana untuk terus mengadakan kegiatan-kegiatan serupa di masa mendatang, dengan harapan bahwa pengalaman belajar di luar kelas dapat membentuk siswa yang lebih kreatif, adaptif, dan memiliki empati terhadap lingkungan dan masyarakat.

Artikel Science Research Trip Siswa Kelas Internasional: Kader Tingkat 3 dan 5 Observasi Pantai dan Pasar Ikan di Pantai Depok, Bantul pertama kali tampil pada Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta – Sekolah Kader 6 tahun.

Sumber: Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta – Sekolah Kader 6 tahun

Related Articles

Back to top button