Indonesia Serukan De-eskalasi Konflik di Timur Tengah
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, menekankan bahwa Indonesia tidak ingin melihat eskalasi konflik di Timur Tengah, terutama terkait dengan ketegangan terbaru antara Iran dan Israel. Hal ini diungkapkan usai mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pertemuan dengan Menlu China, Wang Yi, di Istana Kepresidenan Jakarta.
Menlu Retno telah melakukan serangkaian komunikasi dengan beberapa negara yang berpengaruh, termasuk Amerika Serikat, China, dan negara-negara Arab, serta dengan Menlu Hongaria, Peter Szijjarto, yang memiliki hubungan dekat dengan Israel. Tujuan dari diplomasi ini adalah untuk meredakan ketegangan yang ada dan membawa pesan perdamaian.
Konflik kembali memanas ketika Iran meluncurkan lebih dari 300 pesawat nirawak dan rudal ke arah Israel sebagai respons atas serangan Israel terhadap Konsulat Iran di Damaskus pada 1 April 2024, yang mengakibatkan kematian tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran. Namun, Israel dan sekutunya, termasuk Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris, berhasil mencegat hampir semua serangan tersebut.
Tanggapan internasional terhadap insiden ini cepat, dengan hampir 50 negara mengutuk serangan Iran dan menyerukan upaya untuk mencegah eskalasi lebih lanjut. Negara-negara yang terlibat dalam pernyataan bersama ini termasuk Albania, Argentina, Australia, dan banyak lainnya, yang mengecam Iran atas tindakannya yang dianggap berbahaya dan destabilisasi.
Sebagai langkah lanjutan, AS, Uni Eropa, dan G7 sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan sanksi yang lebih ketat terhadap Iran, dalam upaya untuk mendukung Israel dan mencegah pembalasan lebih lanjut dari Israel terhadap Iran.
Sumber: Antara