Kolom

Kehidupan dan Pekerjaan adalah Amanah

Segala puji bagi Allah, tuhan semesta alam, langit, bumi dan diantara keduanya. Shalawat serta salam kepada pemegang amanah kerasulan, penutup para nabi, Muhammad Al-Amin (yang amanah), serta sahabat dan yang meneladaninya hingga hari kiamat.

Agama adalah pondasi bagi seluruh sikap dan tindakan manusia. Seorang Muslim yang sejati akan selalu menjaga keselarasan antara nilai-nilai Islam dengan perbuatannya dalam kehidupan sehari-hari. Keimanan yang hakiki tidak hanya tercermin dalam ibadah ritual, tetapi juga dalam amanah yang ia emban dalam kehidupan dan pekerjaannya. Islam mengajarkan bahwa kehidupan dan pekerjaan bukan sekadar aktivitas duniawi, tetapi juga ladang amal yang menentukan nasib seseorang di akhirat, apakah tertolong dengan amalannya atau justru merugi karena amalannya yang buruk.

Kehidupan dan pekerjaan adalah amanah besar yang Allah SWT berikan kepada manusia. Apa pun profesi yang dijalani, baik menjadi pemimpin, menjadi guru, pedagang, atau menjadi pegawai, semuanya adalah tanggung jawab yang harus dijalankan dengan penuh integritas dan kejujuran. Jika seseorang melaksanakan pekerjaannya dengan niat yang benar dan cara yang baik, maka ia telah menunaikan amanahnya dengan baik. Namun, jika ia melakukan keburukan dalam pekerjaannya, maka buruklah tujuan akhir dari kehidupannya itu.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an: “Dan janganlah kamu campuradukkan yang hak dengan yang batil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak, sedang kamu mengetahuinya.” (QS. Al-Baqarah: 42)

Ayat ini mengingatkan kita agar dalam kehidupan dan pekerjaan, kita tidak boleh mencampurkan kebaikan dengan keburukan. Seorang muslim tidak boleh menyembunyikan kebenaran, apalagi menyembunyikannya untuk memanfaatkan situasi dari menyembunyikan kebenaran. Seorang Muslim hendaknya selalu berpegang teguh pada kebaikan dan kebenaran, pekerjaannya dijadikannya sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Namun, tanggung jawab amanah tidak hanya terbatas pada pekerjaan dan kehidupan bermasyarakat, tetapi juga mencakup keluarga. Keluarga adalah amanah terbesar yang diberikan Allah kepada manusia. Ada nyawa yang dipertanggung jawabkan kepada suami. Seorang suami memiliki hak atas istrinya dari usahanya menunaikan amanah untuk menafkahi, melindungi, dan membimbing keluarganya dengan nilai-nilai Islam. Seorang istri juga memiliki hak kepada suaminya ketika berusaha menunaikan amanah untuk menjaga kehormatan dan ketenangan rumah tangga, serta mendidik anak-anak dengan penuh kasih sayang dan nilai-nilai kebaikan. Sementara itu, anak-anak juga memiliki hak untuk tumbuh dan dijaga kemudian memiliki amanah untuk berbakti kepada orang tua dan menjaga nama baik orang dan keluarga yang menafkahinya.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang pemimpin adalah pemimpin bagi rakyatnya dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang wanita adalah pemimpin dalam rumah tangga suaminya dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menegaskan bahwa setiap individu dalam keluarga memiliki amanah masing-masing. Jika amanah ini dijaga dengan baik, maka keluarga akan menjadi sumber kebahagiaan dan ketenangan. Namun, jika amanah ini diabaikan atau salah satunya mengkhianati, maka kehancuran rumah tangga dan rusaknya generasi mendatang akan menjadi akibatnya.

Bagi seorang mukmin, kebaikan tidak hanya dilakukan untuk dirinya sendiri, tetapi juga kepada kepada orang lain. Seorang mukmin bukan hanya mampu menjalankan pekerjaannya dengan baik, tetapi juga berusaha menghadirkan ide-ide yang bermanfaat dan memperbaiki kondisi di sekitarnya. Ia yakin dengan kebenaran dan kebaikan, bahwa hanya dengan menjalankan dengan benar dengan kebaikan, hasil yang diperoleh akan lebih luas manfaatnya dan lebih besar berkahnya.

Sehingga amanah adalah jalan kebaikan yang harus ditempuh oleh setiap Muslim terlebih Mukmin. Rasulullah SAW bersabda: “Tunaikanlah amanah kepada orang yang mempercayaimu, dan janganlah mengkhianati orang yang mengkhianatimu.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Mengkhianati amanah berarti memberikan jalan bagi munculnya kezaliman. Ketika seseorang mengkhianati amanah dalam pekerjaannya, ia tidak hanya mencelakai dirinya sendiri, tetapi juga merusak tatanan sosial dan kehidupan orang lain. Korupsi, penipuan, dan ketidakadilan dalam dunia kerja adalah contoh nyata dari pengkhianatan terhadap amanah. Jika ini dibiarkan, maka ketidakadilan akan terus berlanjut dan merugikan banyak orang.

Dalam Islam, bekerja dengan penuh amanah bukan hanya mendatangkan keberkahan di dunia, tetapi juga menjadi bekal di akhirat. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah mencintai seseorang yang ketika bekerja ia melakukannya dengan sebaik-baiknya.” (HR. Thabrani)

Hadits ini menunjukkan bahwa Islam sangat menghargai profesionalisme dan kesungguhan dalam bekerja. Setiap Muslim harus berusaha memberikan yang terbaik dalam pekerjaannya, bukan hanya karena tanggung jawab kepada manusia, tetapi juga karena ia sadar bahwa setiap pekerjaannya akan diperhitungkan di sisi Allah sebagai satu usaha dan kesadarannya terhadap nilai-nilai kebenaran dan kebaikan.

Jika seorang Muslim memahami bahwa kehidupan, pekerjaan, dan keluarganya adalah amanah, maka ia akan senantiasa menjaga tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran. Ia tidak akan mengabaikan tugasnya sebagai pemimpin dalam keluarga, tidak akan berbuat curang dalam pekerjaannya, dan selalu berusaha menegakkan keadilan dalam setiap aspek kehidupannya.

Pada akhirnya, amanah dalam kehidupan, pekerjaan, dan keluarga adalah ujian yang harus dijalani oleh setiap Muslim. Mereka yang mampu menjaganya dengan baik akan mendapatkan balasan yang mulia di sisi Allah, sedangkan mereka yang mengkhianatinya akan menghadapi konsekuensi yang berat.

Semoga kita semua menjadi pribadi yang amanah dalam kehidupan, pekerjaan, dan keluarga. Dengan menjadikan setiap tanggung jawab sebagai bentuk ibadah, semoga Allah SWT memberikan keberkahan dalam setiap langkah yang kita tempuh. Aamiin.

Artikel asli: https://darulfunun.id/learn/ibrah/20250304-kehidupan-dan-pekerjaan-adalah-amanah

Related Articles

Back to top button