Sabar adalah Hak Orang yang Berusaha


Oleh: Bey Abdullah
Setiap manusia di dunia ini memiliki kewajiban untuk berusaha. Tidak ada kehidupan tanpa perjuangan, baik itu perjuangan untuk menjadi pribadi yang lebih baik, berusaha bertahan hidup, memperbaiki keadaan, atau berdiri bersama kebenaran. Usaha adalah sunnatullah yang telah ditetapkan bagi setiap manusia, dan setiap langkah yang diambil menuju kebaikan adalah bagian dari ujian hidup. Dalam proses ini, ada dua kemungkinan yang akan didapatkan: hasil yang diinginkan dan kesabaran untuk menanti hasil yang lebih baik di kemudian hari.
Sabar adalah hak bagi mereka yang telah berusaha. Mereka yang bekerja keras, menghadapi kesulitan, dan berjuang untuk mencapai sesuatu berhak mendapatkan pahala dan sikap kesabaran itu sendiri. Sebaliknya, sabar bukanlah hak bagi mereka yang hanya menunggu tanpa melakukan apa-apa, atau bahkan mereka yang berusaha dengan maksud dan cara yang salah. Orang yang hanya berharap tanpa ikhtiar, yang hanya mengandalkan hasil dari usaha orang lain, tidak bisa mengklaim kesabaran karena mereka belum benar-benar mengusahakan proses perjuangan yang sesungguhnya.
Dalam kehidupan ini, ada kalanya seseorang tidak segera mendapatkan hasil dari apa yang diusahakannya. Namun, bukan berarti usahanya akan tersia-sia. Dalam setiap penantian, Allah menyelipkan keberkahan yang tidak selalu terlihat. Sehingga ada pelajaran berharga yang bisa diambil dari setiap keterlambatan dari hasil yang diperoleh, yakni karakter, ada kesabaran yang terasah, ada doa yang semakin kuat, dan ada keteguhan hati yang semakin kokoh. Inilah yang membuat manusia menjadi lebih baik yang berusaha untuk mendapatkan sesuatu yang lebih dari sekadar hasil fisik semata.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an: “Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan ganjaran orang-orang yang berusaha berbuat baik” (QS. Hud 11: 115). Ayat ini menegaskan bahwa kesabaran yang berasal dari usaha untuk berbuat baik tidak akan sia-sia. Bahkan jika hasil yang diharapkan belum terlihat, Allah telah menyiapkan sesuatu yang lebih besar bagi mereka yang tetap bersabar dalam ikhtiar usahanya. Dalam ayat lain disebutkan juga ” Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, (5) sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan (6)” (Al-Insyirah 94 : 5-6).
Orang yang berusaha dan bersabar diberikan dua keberkahan oleh Allah. Pertama, kesabaran itu sendiri yang menjadikan dirinya lebih kuat dan berkarakter lebih baik. Kesabaran membentuk pribadi yang tangguh, sebagaimana para nabi dan orang-orang shalih terdahulu yang diuji dalam perjalanan hidup mereka. Kedua, keberkahan dari hasil yang akan diperolehnya, baik di dunia maupun di akhirat. Mereka yang bersabar setelah berusaha akan lebih menghargai hasil yang didapatkan, karena mereka telah melalui proses panjang yang penuh pembelajaran.
Sebaliknya, orang yang tidak berusaha atau yang berusaha dengan cara yang curang, bahkan hingga melakukan kedzaliman, ataupun memang berniat melakukan kejahatan, maka baginya tidak memiliki hak atas sabar. Mereka mungkin berharap mendapatkan sesuatu dengan cara yang tidak benar, tetapi hasil yang mereka tunggu tidak akan kunjung datang. Penantian mereka tidak berbuah kesabaran, justru menghasilkan ketidaksabaran, kecurangan, bahkan menambah kedzaliman dengan kedzaliman yang lebih besar. Orang-orang yang terbiasa dengan jalan curang sering kali kehilangan kesabaran ketika usahanya tidak segera membuahkan hasil, sehingga mereka semakin terjerumus dalam keburukan.
Kisah Nabi Ayyub AS adalah salah satu contoh nyata bagaimana kesabaran setelah berusaha menghasilkan keberkahan yang luar biasa. Beliau menghadapi ujian penyakit bertahun-tahun lamanya, kehilangan harta dan keluarganya, tetapi tidak pernah berhenti berusaha memperbaiki diri dan keadaan kemudian bersabar. Pada akhirnya, Allah mengembalikan semua yang hilang dengan keberkahan yang jauh lebih besar. Ini menjadi pelajaran bahwa sabar bukan lah hanya proses menunggu, tetapi karakter yang tertempa untuk tetap berusaha melakukan kebaikan meskipun dalam keadaan yang sulit dan hasil yang belum nampak.
Sebaliknya, mereka yang tidak berusaha tetapi hanya menunggu tidak mendapatkan pelajaran berharga dari kehidupan. Mereka tidak mengalami proses yang membentuk diri mereka, sehingga ketika mendapatkan sesuatu pun, mereka cenderung tidak mensyukurinya. Orang yang mendapatkan sesuatu dengan cara yang curang juga tidak akan pernah merasa puas, karena hati mereka dipenuhi dengan ketidaktenangan dan ketamakan. Mereka dihantui oleh rasa rakus dan tamak dengan hasil yang mereka tidak usahakan, sehingga yang terjadi karakter tamak dan rakus itu terus menghantui mereka hingga mereka memperbaiki diri dan keadaan yang mereka rusak.
Kita juga harus memahami bahwa setiap hasil yang ditunda bukan berarti sebuah kegagalan. Dalam penantian yang panjang, Allah menyiapkan waktu yang lebih tepat untuk kita menerima sesuatu yang lebih baik. Seperti tanaman yang tidak langsung tumbuh setelah ditanam, kehidupan juga membutuhkan proses yang tidak bisa dipercepat begitu saja. Jika kita memahami ini, maka penantian bukan lagi terasa sebagai beban, melainkan sebagai anugerah yang memperkaya jiwa dengan kesabaran.
Dalam setiap perjuangan, mari kita yakini bahwa Allah selalu menyertai orang-orang yang berusaha melakukan kebaikan. Allah tidak akan membiarkan hamba-Nya berusaha terus menerus tanpa melihat hasil dari usahanya, bahkan jika hasilnya bukan dalam bentuk yang kita harapkan. Kadang Allah memberi kita apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Namun, apa pun itu, pasti ada keberkahan di dalamnya. Selain itu semua ganjaran atas usaha yang tidak kita dapatkan di dunia, Islam mengajarkan bahwa Allah akan memberikan kebaikan atas usahanya itu di surga kelak.
Semoga kita senantiasa diberikan kemudahan dalam berusaha, kesabaran dalam menanti hasilnya, dan keberkahan dalam setiap langkah yang kita ambil. Sabar bukan hanya sekadar menunggu, tetapi terus berusaha tanpa kehilangan harapan. Karena pada akhirnya, sabar adalah hak orang yang berusaha, bukan mereka yang hanya menunggu tanpa perjuangan atau mereka yang berusaha dengan cara yang zalim.
Artikel asli: https://perguruandarulfunun.id/20250213-sabar-adalah-hak-orang-yang-berusaha