Uncategorized

Internasional IKMC 2025: Siswa MAN IC Padang Pariaman Raih Medali Emas dan Perak

Padang Pariaman  MAN IC Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh peserta didik MAN Insan Cendekia Padang Pariaman di kancah internasional. Dalam ajang International Kangaroo Mathematics Contest (IKMC) 2025, sebanyak 13 siswa berhasil meraih medali emas dan perak, menegaskan keunggulan madrasah ini dalam bidang akademik, khususnya matematika.

Ajang ini merupakan salah satu kompetisi matematika paling bergengsi di dunia dan tahun ini diikuti oleh lebih dari 200.000 peserta dari berbagai jenjang pendidikan di Indonesia. Pelaksanaannya dilakukan secara serentak pada Kamis, 17 April 2025 di sekolah masing-masing, termasuk di MAN Insan Cendekia Padang Pariaman.

Dari 13 siswa yang berpartisipasi, tiga siswa dari kelas XI berhasil meraih medali emas, sementara sepuluh lainnya berhasil meraih medali perak. Mereka adalah Aulia Zikrillah, Rezakhan Muhammad Rovie, Chaesa Dwi Purbaningtyas, Fatur Rahman, Saskia Alvira, Najwa Salsabila Asri, Rifqi Aqila Tamzil, Syamil Al Farry, Fikri Putra Triadi, Najla Huzaifah, Ratu Khumayra, Heksan Bilal Hamdi, dan Aldiansyah Syaputra. Capaian ini menjadi bukti bahwa MAN Insan Cendekia Padang Pariaman kini tidak hanya mampu bersaing, tetapi juga terus konsisten mempertahankan kualitasnya di tingkat internasional, di tengah ketatnya persaingan ribuan peserta dari berbagai negara.

IKMC sendiri merupakan ajang kompetisi matematika internasional yang telah diselenggarakan sejak tahun 1991 oleh Association Kangourou Sans Frontières (AKSF). Saat ini, IKMC diikuti oleh lebih dari 110 negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia, dan menjadi salah satu sarana strategis untuk mengasah kemampuan berpikir logis, kreatif, dan kritis para siswa melalui tantangan matematika yang inovatif.

Sejak tahun 2020, Klinik Pendidikan MIPA (KPM) dipercaya sebagai satu-satunya penyelenggara resmi IKMC di Indonesia. Kompetisi ini dirancang agar peserta dapat menikmati soal-soal matematika yang menyenangkan namun menantang, disusun oleh para pelatih dan juri internasional di bawah pengawasan langsung dari AKSF. Menariknya, seluruh soal dalam kompetisi ini disajikan secara bilingual (dua bahasa) untuk mendukung pemahaman peserta dari berbagai latar belakang bahasa, sekaligus memberikan pengalaman belajar lintas budaya dalam suasana yang kompetitif.

Kepala MAN Insan Cendekia Padang Pariaman, Hendrisakti Hoktovians, S.Pd., M.Pd., menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas prestasi luar biasa yang diraih oleh anak didiknya. Ia menekankan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari kolaborasi erat antara siswa yang tekun belajar, guru yang berdedikasi, serta lingkungan madrasah yang mendukung tumbuhnya budaya akademik yang kuat.

“Capaian ini bukan hanya membuktikan bahwa siswa MAN IC mampu bersaing di kancah internasional, tetapi juga memperlihatkan bahwa pendidikan madrasah memiliki daya saing yang tinggi. Prestasi ini adalah hasil dari pembinaan yang konsisten, semangat belajar yang luar biasa dari siswa, dan bimbingan intensif dari para guru,” ujar Hendri.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh guru pembimbing, khususnya tim matematika, yang telah mendampingi siswa dalam persiapan kompetisi ini. Menurutnya, dukungan dari para pembina menjadi faktor penting dalam membentuk rasa percaya diri dan kesiapan siswa menghadapi soal-soal dengan tingkat kesulitan internasional.

“Kami sangat mengapresiasi seluruh tim pembina yang telah bekerja keras dan penuh dedikasi. Semoga pencapaian ini menjadi motivasi bagi siswa lain untuk terus menggali potensi diri dan tidak ragu untuk menantang diri mereka di ajang-ajang bergengsi lainnya,” tambahnya.

Lebih lanjut, Hendri juga menggarisbawahi pentingnya hubungan yang harmonis antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Menurutnya, keberkahan ilmu tidak hanya lahir dari kecerdasan semata, tetapi dari keikhlasan dua hati yang bertemu dalam proses pendidikan.

“Berkah ilmu tidak hanya terletak pada kepintaran semata, melainkan pada keikhlasan dua hati antara guru yang mengajar dan peserta didik yang belajar. Ketika keduanya saling terbuka dan tulus, maka ilmu yang disampaikan akan meresap lebih dalam dan membekas lebih lama. Silaturahmi yang kuat antara guru dan murid melahirkan gelombang kebaikan yang tak terlihat, namun mampu menggugah langit, hingga rahmat Allah pun turun menyapa,” tutup Hendri penuh haru.

Prestasi yang diraih siswa-siswi MAN Insan Cendekia Padang Pariaman dalam ajang International Kangaroo Mathematics Contest (IKMC) 2025 bukan hanya tentang medali, tetapi juga tentang semangat belajar, kerja keras, dan dukungan semua pihak di madrasah. Di tengah persaingan ribuan peserta dari berbagai negara, mereka mampu menunjukkan bahwa madrasah bisa bersaing di tingkat internasional.

Capaian ini menjadi bukti bahwa pembinaan yang konsisten, bimbingan guru yang tulus, serta lingkungan belajar yang mendukung dapat melahirkan generasi yang cerdas dan berdaya saing. Semoga keberhasilan ini menjadi penyemangat bagi seluruh siswa untuk terus belajar, berprestasi, dan tidak takut menghadapi tantangan, karena dengan usaha dan doa, tidak ada yang tidak mungkin untuk diraih.Nda

Artikel Internasional IKMC 2025: Siswa MAN IC Padang Pariaman Raih Medali Emas dan Perak pertama kali tampil pada MAN Insan Cendekia Padang Pariaman.

Related Articles

Back to top button