Menjadi Pemimpin yang Dirindukan Umat


Segala puji bagi Allah, tuhan Yang Maha Adil, yang menetapkan dengan sempurna kebaikan dalam setiap takdir-Nya. Shalawat serta salam kepada pemimpin yang adil, penutup para nabi, rasulullah Muhammad, serta para sahabat dan siapa yang meneladaninya hingga hari kiamat.
Umat Islam harus senantiasa memperbaiki diri, baik dalam kapasitasnya sebagai individu maupun dalam pemahaman agama dan perkara umum. Umat yang baik adalah umat yang terus berkembang, berusaha meningkatkan kualitas keilmuan, moralitas, dan ketaqwaannya kepada Allah SWT. Hanya dengan perbaikan diri yang berkelanjutan, umat akan mendapatkan pilihan kepemimpinan yang terbaik dari potensi yang ada di tengah mereka.
Mencari pemimpin yang dirindukan umat terkadang menjadi tantangan besar, terutama ketika rendahnya sumber daya manusia dan potensi kepemimpinan dalam masyarakat itu sendiri. Kepemimpinan yang ideal tidak dapat hadir di tengah umat yang masih jauh dari nilai-nilai Islam, yang tidak menyiapkan diri untuk dipimpin oleh pemimpin yang adil dan bijaksana. Oleh karena itu, proses pemilihan pemimpin yang baik harus dimulai dari perbaikan umat itu sendiri.
Di sisi lain, ada kalanya pemimpin terbaik sudah ada di tengah-tengah umat, tetapi umat tidak lagi bersedia mengikuti hal-hal terbaik yang diberikan oleh pemimpin tersebut. Mereka lebih memilih pemimpin yang memenuhi ambisi mereka atau yang menjanjikan kepentingan duniawi semata, daripada pemimpin yang mengajak kepada kebenaran dan keadilan.
Hal ini mengingatkan kita akan firman Allah SWT: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d: 11)
Pemimpin yang dirindukan umat akan terwujud ketika umat juga dalam kapasitas terbaiknya, siap dipimpin oleh pemimpin terbaik di antara mereka. Ketika itu terjadi, umat akan mendapatkan keberkahan besar dari Allah SWT, di mana setiap keputusan yang diambil oleh pemimpin membawa kebaikan dan kemaslahatan bagi seluruh rakyatnya. Namun, kondisi ideal tersebut tidak akan hadir begitu saja.
Sayangnya, keadaan yang ideal tersebut tidak serta-merta hadir di tengah kita. Terkadang, umat masih terjebak dalam kebencian, perpecahan, dan kepentingan duniawi yang menghalangi mereka dari memilih pemimpin yang baik. Oleh karena itu, untuk mendapatkan kepemimpinan terbaik, semua pihak harus meluruskan niat, memperbaiki tekad, dan menghindari kedzaliman terhadap hak-hak orang lain.
Rasulullah SAW bersabda: “Pemimpin terbaik di antara kalian adalah yang kalian cintai dan mereka mencintai kalian, kalian mendoakan mereka dan mereka mendoakan kalian. Dan pemimpin terburuk di antara kalian adalah yang kalian benci dan mereka membenci kalian, kalian melaknat mereka dan mereka melaknat kalian.” (HR. Muslim)
Seorang pemimpin yang dirindukan umat adalah pemimpin yang memiliki keseimbangan antara ketegasan dan kasih sayang. Ia tidak hanya bersikap lembut dan penuh perhatian kepada rakyatnya, tetapi juga tegas dalam menegakkan kebenaran. Ketegasan dalam kepemimpinan diperlukan agar hukum dan keadilan tetap berjalan, sedangkan kasih sayang diperlukan agar rakyat merasa dilindungi dan dihormati.
Allah SWT berfirman: “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (QS. At-Taubah: 128)
Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam memimpin umat. Beliau tidak hanya tegas dalam menegakkan kebenaran, tetapi juga penuh kasih sayang terhadap umatnya. Pemimpin yang baik adalah mereka yang mampu mencontoh kepemimpinan Rasulullah, yang memadukan ketegasan dalam hukum dengan kelembutan dalam berinteraksi dengan masyarakat.
Dalam situasi sulit sekalipun, pemimpin yang baik akan tetap mengutamakan keadilan, tidak membiarkan dirinya terjebak dalam kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Ia akan selalu mencari solusi terbaik bagi rakyatnya dan memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil membawa manfaat bagi umat.
Untuk mendapatkan pemimpin yang dirindukan umat, kita sebagai rakyat juga harus memperbaiki diri. Jika kita menginginkan pemimpin yang adil, maka kita harus menjadi masyarakat yang adil. Jika kita menginginkan pemimpin yang jujur, maka kita harus menanamkan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari. Hanya dengan perbaikan bersama, kita dapat menciptakan kondisi yang ideal untuk hadirnya pemimpin yang dicintai dan dirindukan oleh umat.
Semoga Allah SWT membimbing kita semua untuk menjadi umat yang baik, sehingga kita layak mendapatkan pemimpin yang terbaik, yang memimpin dengan ketegasan dalam keadilan dan kasih sayang dalam kebijaksanaan. Aamiin.
Artikel asli: https://darulfunun.id/learn/ibrah/20250321-menjadi-pemimpin-yang-dirindukan-umat