Kolom

Zaman Berubah: Guru Harus Lebih Baik

photo of man teaching on white board

Oleh: Bey Abdullah

Seiring berjalannya waktu, perubahan zaman menuntut semua elemen masyarakat untuk beradaptasi, termasuk guru. Sebagai pilar utama pendidikan, guru dituntut untuk terus memperbaiki diri, baik dalam menyampaikan ilmu maupun membimbing karakter anak didiknya. Pendekatan-pendekatan kuno yang dinilai tidak pantas, seperti menghukum siswa dengan tindakan kasar atau melontarkan kata-kata yang merendahkan, sudah tidak dapat dianggap sebagai sesuatu yang normal. Masyarakat kini semakin sadar akan pentingnya pendidikan berkualitas, dan institusi pendidikan pun berkembang pesat dengan berbagai pilihan untuk orang tua mendidik anaknya.

Kemajuan pendidikan di Indonesia juga terlihat dari banyaknya guru yang telah meraih gelar pendidikan tinggi, bahkan hingga jenjang S2. Hal ini seharusnya menjadi indikator bahwa kualitas pengajaran meningkat. Namun, kenyataannya, masih ada guru yang enggan berubah dan beradaptasi dengan kebutuhan generasi saat ini. Cara belajar yang monoton, minimnya kemampuan komunikasi yang menarik, rendahnya literasi digital, dan ketertinggalan dalam menguasai kompetensi keilmuan menjadi tantangan besar yang harus segera diatasi.

Di tengah kemajuan teknologi, siswa kini tumbuh dalam lingkungan yang lebih modern dan serba digital. Guru yang tidak mampu mengikuti perkembangan ini akan sulit menjalin hubungan baik dengan siswa, apalagi menjadi inspirasi bagi mereka. Presentasi pembelajaran yang membosankan dan minim inovasi sering kali membuat siswa kehilangan semangat belajar. Padahal, zaman sekarang menuntut pembelajaran yang interaktif, kreatif, dan berbasis teknologi.

Tidak hanya dari sisi akademik, karakter seorang guru juga menjadi sorotan utama. Guru adalah teladan yang akan ditiru oleh siswa, baik dalam hal kebaikan maupun keburukan. Sayangnya, masih ada guru yang kurang memahami pentingnya menjaga sikap dan perilaku. Berapa banyak guru yang tidak peduli terhadap penampilan mereka hingga menjadi contoh buruk bagi siswa, baik itu dalam budaya konsumtif, sumpah serapah, ataupun norma sosial lainnya yang menyimpang.

Normalisasi perilaku negatif seperti hubungan antarjenis yang tidak sehat, bahkan kini hingga isu hubungan sesama jenis yang menjadi penyakit sosial, juga sering kali dimulai dari lingkungan pendidikan. Sebagai pendidik, kita tidak dapat berlepas diri dari situasi yang terjadi. Guru-guru yang tidak menunjukkan sikap profesional dan beradab dapat berdampak buruk pada karakter siswa yang mereka bimbing. Oleh karena itu, pembenahan diri menjadi sangat penting agar guru dapat menjadi role model yang baik bagi siswa.

Guru yang berkualitas adalah guru yang tidak pernah berhenti belajar. Mereka selalu mencari cara baru untuk menyampaikan materi dengan lebih efektif dan menarik. Guru seperti ini memahami bahwa setiap siswa memiliki cara belajar yang berbeda, sehingga pendekatan pembelajaran harus beragam dan inklusif. Selain itu, guru yang terus memperbarui kompetensinya juga akan lebih mudah menjawab tantangan zaman.

Selain kompetensi, literasi digital menjadi keterampilan wajib bagi guru di era modern. Dengan memanfaatkan teknologi, guru dapat menyajikan materi yang lebih menarik dan relevan dengan kehidupan siswa. Platform pembelajaran digital, video interaktif, hingga simulasi virtual dapat menjadi alat bantu yang sangat efektif untuk menjembatani pembelajaran konvensional dengan kebutuhan siswa masa kini.

Di sisi lain, hubungan emosional antara guru dan siswa juga harus diperhatikan. Guru yang mampu menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan suportif akan membantu siswa berkembang secara maksimal, baik secara akademik maupun karakter. Guru yang mendukung dan memahami kebutuhan siswa juga akan membangun kepercayaan, sehingga proses belajar menjadi lebih bermakna.

Masalah kedisiplinan, kebersihan, dan etika juga perlu menjadi perhatian serius. Guru tidak hanya dituntut untuk mengajarkan ilmu, tetapi juga membentuk karakter siswa melalui keteladanan. Disiplin waktu, menjaga kebersihan, dan berbicara dengan bahasa yang sopan adalah hal-hal sederhana yang dapat menjadi contoh nyata bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan terus berbenah dan memperbaiki diri, guru tidak hanya akan meningkatkan kualitas pendidikan tetapi juga memberikan dampak besar pada masa depan generasi muda. Pendidikan adalah investasi jangka panjang, dan guru adalah kunci utama keberhasilannya. Guru yang mampu menjawab tantangan zaman dengan sikap profesional dan kompetensi tinggi akan melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia.

Maka, mari kita jadikan momentum ini sebagai pengingat bahwa zaman berubah, dan guru pun harus berbenah menjadi lebih baik. Dengan semangat belajar, keteladanan, dan dedikasi, guru akan selalu menjadi pelita bagi generasi masa depan yang lebih cerah.

Artikel asli: https://perguruandarulfunun.id/20241211-zaman-berubah-guru-harus-lebih-baik

Related Articles

Back to top button