Kolom

Rekonstruksi Gaza: Memprioritaskan Pendidikan

Oleh: Abdullah A. Afifi

Dalam roundtable discussion “From Destruction to Reconstruction: Empowering Gaza’s Education” tempo hari yang diselenggarakan oleh IAIS Malaysia (International Institute of Advanced Islamic Studies) mengedepankan bagaimana kita sebagai NGO, Negara dan juga Individu perlu bersiap menjelang dibukanya Gaza sebagai hasil upaya kesepakatan genjatan senjata.

IAIS sendiri yang merupakan salah satu lembaga think thank dibawah kantor Perdana Menteri Malaysia, sangat memperhatikan isu Gaza secara seksama. Hal ini juga setelah beberapa hari sebelumnya Malaysia mengirimkan pesawat untuk menjemput korban perang yang memerlukan perawatan yang lebih baik.

Dalam diskusi ini hadir Menteri Pendidikan Malaysia, Chairman IAIS Dr. Mazlee Malik, mantan Presiden Islamic University of Gaza (IUG) Dr. Kamilin Shaat, pimpinan NGO-NGO di Malaysia dan juga agensi-agensi lembaga lainnya seperti MyCare, Rose2rose, Mapim dan sebagainya.

Sebagai peneliti dan orang Indonesia yang tinggal di Malaysia rasanya kesempatan ini sangat baik dan sayang untuk dilewatkan. Bagaimana para mahasiswa dan warga Palestina yang berada di Malaysia berjibaku berusaha menolong masyarakatnya di Gaza dan Palestina sana.

Penulis mengatasnamakan Darulfunun Institute menyempatkan hadir walau hanya sebagai penyimak dan belum bisa berkontribusi banyak dalam usaha ini. Merasa kecil saat bagaimana para donatur-donatur ini menyampaikan komitmennya untuk merapatkan diri dalam usaha membangun ulang pendidikan di Gaza dan Palestina. Nominal-nominal yang disebutkan bukanlah nilai-nilai kecil yang insyaallah menjadi pahala jariyah.

Tidak lupa juga penulis menyempatkan berfoto dan mengambil kesempatan untuk bercengkrama dengan peserta lain yang hadir. Ada banyak peserta dari negara-negara lain yang juga antusias. Melihat hal ini penulis bergumam di dalam hati “patut Sepakbola Palestina bermarkas di Malaysia”, selain mendukung Palestina seperti Indonesia, malaysia menjadi tempat ramainya warga Palestina bermukim, baik sebagai mahasiswa ataupun perantau.

Untuk isu Palestina ada baiknya kita terus bergandeng tangan, ketepikan ego mengupayakan keadaan yang terus lebih baik. Tahniah IAIS Malaysia mengupayakan seminar seperti ini.

Kuala Lumpur, 20 Agustus 2024

Related Articles

Back to top button