Pentingnya transportasi dalam pengembangan ekonomi tak dapat disangkal. Akses transportasi yang baik memungkinkan arus barang dan jasa menjadi lebih cepat dan efisien. Infrastruktur jalan, terutama jalan tol, menjadi kunci untuk menekan biaya produksi dan operasional perusahaan. Dengan adanya tol, distribusi komoditi dari produsen ke pasar akan lebih lancar, mengurangi biaya logistik, dan pada akhirnya membuat harga komoditi menjadi lebih kompetitif. Infrastruktur yang baik juga membuka peluang bagi daerah untuk menjadi bagian dari rantai pasokan global, sehingga meningkatkan daya saing komoditi lokal di pasar yang lebih luas.
Keberadaan jalan tol seperti Tol Padang-Pekanbaru tidak hanya memberikan dampak positif pada industri dan perdagangan, tetapi juga menghidupkan potensi ekonomi di sepanjang jalur tol tersebut. Pembangunan kawasan di sekitar infrastruktur jalan besar memungkinkan terbentuknya pusat-pusat ekonomi baru, seperti kawasan industri dan sentra perdagangan. Hal ini sangat berarti bagi keberlangsungan sosial ekonomi masyarakat sekitar, karena dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung pertumbuhan usaha kecil menengah. Dengan demikian, keberadaan jalan tol akan memberikan dampak ekonomi yang lebih merata di berbagai wilayah.
Pembangunan Tol Padang-Pekanbaru yang membentang sepanjang 254 kilometer dan terdiri dari enam seksi kini menunjukkan kemajuan. Setelah penantian panjang, Provinsi Sumatera Barat akhirnya memiliki kepastian untuk mendapatkan tol pertamanya pada seksi Padang-Sicincin yang direncanakan selesai pada Kuartal II tahun 2024. Meski sempat terganjal oleh masalah pembebasan lahan sepanjang 36 kilometer, progres pembebasan lahan kini sudah hampir selesai. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit, baru-baru ini meninjau langsung pengerjaan tol yang dikelola oleh PT Hutama Karya (Persero) ini, memastikan proyek berjalan sesuai target.
Tol Padang-Pekanbaru yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dirancang untuk meningkatkan konektivitas antara Provinsi Riau dan Sumatera Barat. Rinciannya, jalan tol ini meliputi seksi-seksi Padang-Sicincin, Sicincin-Bukittinggi, Bukittinggi-Payakumbuh, Payakumbuh-Pangkalan, Pangkalan-Bangkinang, dan Bangkinang-Pekanbaru. Setelah tol ini beroperasi penuh, waktu tempuh antara Padang dan Pekanbaru akan berkurang drastis dari sekitar 9 jam melalui jalan arteri menjadi hanya 3 jam melalui jalan tol. Dengan kecepatan rata-rata 80 kilometer per jam, tol ini akan mempermudah distribusi barang serta mempercepat mobilitas orang antar-wilayah.
Selain mengurangi waktu tempuh, tol ini akan membuka akses lebih luas antara dua provinsi, memungkinkan arus logistik yang lebih efisien. Tol Padang-Pekanbaru juga akan menghubungkan dua pelabuhan penting, yaitu pelabuhan laut di Padang dan Dumai, Riau, yang akan mengefisienkan mobilitas barang dan jasa antara kedua wilayah. Dengan adanya konektivitas ini, diharapkan pariwisata di kedua daerah juga akan meningkat, memberikan peluang baru bagi perekonomian lokal serta meningkatkan daya tarik Sumatera Barat dan Riau sebagai tujuan investasi dan wisata.
Baca juga: Akhirnya, Sumatera Barat Bakal Punya Jalan Tol Tahun 2024
Baca juga: https://sumbar.antaranews.com/berita/211266/pemerintah-jajaki-pendanaan-tol-padang-pekanbaru-ke-jepang
Baca juga: https://www.tvrisumbar.co.id/berita/detil/5703/gubernur-minta-semua-dukung-jalur-tol-payakumbuh-pangkalan.html