Yogyakarta, 4 Mei 2025 — Madrasah Mu’allimin dan Muallimaat mengawali bulan Mei dengan menyelenggarakan Daurah Timur Tengah, program intensif yang ditujukan untuk membekali siswa dalam menghadapi ujian tahdid mustawa, yakni ujian penentuan level bahasa Arab yang menjadi tahapan awal sebelum melanjutkan studi di Universitas Al-Azhar, Mesir.
Program ini akan berlangsung selama dua bulan, dari Mei hingga Juni 2025, dan diikuti oleh 31 peserta, terdiri dari 26 santri Mu’allimin dan 5 santri Muallimaat. Kegiatan dibuka secara resmi pada Sabtu, 4 Mei 2025, oleh Ust. H. Aly Aulia, Lc., M.Hum., yang dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur atas antusiasme peserta. “Tahun ini jumlah peserta mencapai lebih dari 30 orang. Semoga semuanya dapat istiqamah sampai akhir dan tidak ada yang berkurang,” ujar beliau.
Daurah ini dirancang sebagai langkah awal menuju proses pembelajaran di Markaz Tathwir, lembaga pengembangan bahasa yang berada di bawah Universitas Al-Azhar. Setelah menjalani tahdid mustawa, para calon mahasiswa akan diplot sesuai levelnya masing-masing, kemudian mengikuti program lanjutan sesuai jenjang tersebut.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, kegiatan ini diasuh oleh para alumni Timur Tengah dari Mesir dan Yaman. Namun tahun ini, daurah semakin istimewa dengan kehadiran dua pengajar asli Mesir: Syekh Mahmud Hamzawy dan Syekh Ahmad Abdul Athi. Kehadiran mereka memberikan nuansa autentik serta meningkatkan intensitas pembelajaran langsung dari native speaker.
Dengan program ini, diharapkan para peserta tidak hanya siap secara linguistik, tetapi juga mental dan kultural untuk menempuh studi di pusat peradaban ilmu Islam dunia, Universitas Al-Azhar.
Artikel Pembukaan Daurah Mukatsafah Timur Tengah Madrasah Mu’allimin dan Muallimaat Muhammadiyah Yogyakarta ; Persiapan Serius Menuju Univer Al-Azhar Kairo Bersama para Pengajar Kompeten dari Timur Tengah pertama kali tampil pada Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta – Sekolah Kader 6 tahun.