Majalah Grak

Cahaya Ramadan Bersinar di Sumpur Kudus

Cahaya Ramadan Bersinar di Sumpur Kudus

“Ramadan adalah bulan yang selalu dinanti,”

selalu dinanti, bulan yang menghadirkan cahaya bagi hati-hati yang merindukan petunjuk. Di tengah suasana suci ini Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta mengirim kader terbaiknya dalam Mubalig Hijrah Ramadan 1446H  ke Sumpur Kudus, Sijunjung, Sumatera Barat.

Sumpur Kudus tentu sudah tidak asing di telinga santri Mu’allimin. Tanah kelahiran Guru Bangsa Buya Ahmad Syafii Maarif  dan juga alumni mua’llimin tersebut terasa dekat meskipun jarak terpaut 2000 KM. Tidak lain karena 5 tahun sebelumnya 2 kader anak panah dilesatkan yaitu Sidiq Wahyu Oktavianto dan Inggit Prabowo untuk mengabdi dan menggeliatkan dakwah disana.

Saat ini anak panah sudah memasuki generasi kedua, yang dilanjutkan oleh Riki Afrizal dan Taufik Adi Kurniawan. Sejak 3 tahun terakhir ramadan selalu menjadi bulan yang sangat menarik sekaligus padat kegiatan di Sumpur Kudus, terlebih karena kedatangan para santri mubalig hijrah (MH) Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Setelah tahun 2023 dikirim 3 santri, 2024 dan 2025 sejumlah 11 santri.

Kehadiran santri mubalig hijrah dan anak panah ini tentu memberikan warna pada geliat syiar dakwah di Sumpur Kudus, khususnya bulan ramadan. Betapa tidak, para santri akan dibagi di 5 nagari Sumpur Kudus, diantaranya Nagari Unggan, Nagari Sumpur Kudus Selatan, Nagari Silantai, dan Nagari Manganti.

Dari tahun ke tahun, program ini terus menjadi wadah bagi para santri untuk mengemban amanah sebagai pelanjut estafet dakwah. Mereka hadir di tengah masyarakat, lebih dari sekadar untuk menyampaikan ceramah, tetapi juga untuk menanamkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, membina generasi Qur’ani, dan merajut ukhuwah Islamiyah.

Dengan penuh semangat, mereka tersebar di berbagai nagari, menjadi bagian dari denyut kehidupan masyarakat, menyelami kehidupan mereka, serta memberikan pencerahan di tengah tantangan zaman.

Silaturahim dan Dukungan untuk para Mubalig

Sebagai bentuk perhatian dan dukungan terhadap santri mubalig hijrah, Kepala Urusan Kader Madrasah Mu’allimin, Fikri Wildan Nasution, S.Pd., hadir langsung di Sumpur Kudus(14/3). Dalam kunjungannya, beliau bersilaturahim dengan Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) serta para Wali Nagari, menyampaikan apresiasi atas penerimaan yang hangat dari masyarakat, sekaligus memperkuat sinergi dalam menyukseskan program Mubalig Hijrah ini.

“Kami mengirimkan kader-kader terbaik, bukan hanya untuk berdakwah, tetapi juga untuk belajar dari masyarakat. Mereka datang membawa ilmu, tetapi juga pulang dengan hikmah dan pengalaman yang akan membentuk mereka menjadi pribadi cendekia dan pemimpin masa depan,” ungkapnya dengan penuh harap.

Cahaya Ramadan bersinar di sumpur kudus

Para mubalig hijrah tahun ini ditempatkan di lima nagari utama yaitu:

Nagari Manganti

1. Muhammad Fawwaz ‘Athaya

2. Muhammad Wildan Rasyada

Nagari Sumpur Kudus Selatan

1. Nur Rahman

2. Rafif Atharial Fasya

Nagari Sumpur Kudus

1. Ayyasy Kaizen Birruna

2. Muhammadi Rizqi Hafiizun Aliim

Nagari Silantai

1. Aqila Zamir Arkan

2. Annaim Khalish Zeinadin

Nagari Unggan

1. Haidar Ahmad Zabran Aliyuddin

2. Muhammad Hafiizh Vernardysnsyah

3. Jamil Shalih Sugiharto

Selama 20 hari di bulan Ramadan, mereka akan menjalankan berbagai aktivitas keagamaan dan sosial. Bukan hanya menjadi pengisi mimbar dan majelis taklim, tetapi juga aktif dalam pendidikan Al-Qur’an bagi anak-anak dan pemberdayaan pemuda.

Pada pekan ketiga ramadan ini, mereka bersama pemuda dan anak panah menggagas festival anak surau yang telah dimulai sejak tahun lalu.

Setiap ramadan di Sumpur Kudus selalu ada semangat baru yang menyala di tengah masyarakat. Ada anak-anak yang semakin semangat mengaji, ada remaja yang kembali mencintai kajian Islam, ada jamaah yang semakin bersemangat memenuhi masjid, semua karena kehadiran para mubalig dan anak panah ini.

Cahaya Ramadan tahun ini bukan hanya berasal dari bulan yang bersinar di langit malam, tetapi juga dari semangat masyarakat atas ilmu dan hikmah yang disampaikan oleh para santri mubalig hijrah. Mereka adalah pelita yang menerangi jalan.

Di penghujung hari ke 20 ramadan nanti, Ketika tugas telah usai dan harus kembali ke Yogyakarta, mereka akan membawa kenangan, hikmah, dan pengalaman berharga. Namun, cahaya yang menyala di Sumpur Kudus tidak akan padam. Itu akan tetap bersinar, menjadi bagian dari sejarah dakwah yang akan terus berlanjut.

Semoga program ini terus berlanjut di tahun-tahun mendatang serta membawa perbaikan dan manfaat yang lebih besar.

Artikel Cahaya Ramadan Bersinar di Sumpur Kudus pertama kali tampil pada Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta – Sekolah Kader 6 tahun.

Exit mobile version