Sambas (HUMAS MANICSA) — Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Universitas Negeri Malang, Universitas PGRI Yogyakarta, dan Universitas PGRI Pontianak menyelenggarakan kegiatan “Peningkatan Literasi Artificial Intelligence (AI) bagi Guru Perbatasan Indonesia-Malaysia” di Aula MAN Insan Cendekia (IC) Sambas, Kalimantan Barat, Selasa (22/4).
Pelatihan ini menggunakan pendekatan Human-Machine Friendship Learning Model, yang bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam sekaligus humanis tentang kecerdasan buatan (AI) dalam dunia pendidikan. Kegiatan ini diikuti oleh para guru dari berbagai sekolah di wilayah perbatasan, yaitu MAN IC Sambas, SMAN 1 Sajingan, dan SMKN 1 Sajingan Besar.
Ketua kegiatan, Dr. Nur Eva, M.Ps., menyampaikan sambutan pembuka yang menekankan pentingnya kolaborasi antar-lembaga pendidikan dan riset dalam membangun kapasitas guru menghadapi perkembangan teknologi mutakhir.
Kepala MAN IC Sambas, Dr. Mursidin, M.Ag., dalam sambutannya menyampaikan pentingnya membangun peradaban baru di daerah perbatasan. Ia menekankan bahwa konsekuensi pendidikan di perbatasan berbeda dengan di perkotaan. Menurutnya, siswa di perbatasan memerlukan asupan teknologi yang tidak hanya canggih, tetapi juga berakar pada nilai-nilai kebangsaan dan kemanusiaan.
“AI ini harus dikenalkan kepada siswa sebagai teknologi yang manusiawi, yang mengedepankan hakikat manusia. Mereka harus paham bagaimana AI digunakan dalam pembelajaran secara bijak, dan tentu mencintai produk dalam negeri,” tegas Dr. Mursidin.
Kegiatan resmi dibuka dengan pembacaan basmalah sebagai simbol dimulainya acara dengan niat baik dan keberkahan.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para guru di wilayah perbatasan dapat menjadi agen perubahan yang mampu mengintegrasikan teknologi AI dalam proses pembelajaran yang adaptif dan kontekstual.
The post BRIN Gelar FGD di MAN IC Sambas : Peningkatan Literasi AI Bagi Guru Perbatasan Indonesia-Malaysia appeared first on MAN Insan Cendekia Sambas.