Dalam beberapa tahun terakhir, muncul sosok influencer atau content creator yang kerap membagikan narasi dalam berbagai bentuk di media sosial. Kunci keberhasilan mereka adalah kemampuan menciptakan narasi yang tak hanya mengikat pembaca, namun juga berpengaruh ke kehidupan sosial pembaca. Meskipun siapapun dapat menuliskan narasi ke media sosial, pada kenyataannya, tidak semua orang dapat menciptakan narasi yang berpengaruh. Lalu, bagaimana kita dapat mengasah kemampuan bernarasi, agar setiap topik mampu bernyawa, layak disimak, dan mengikat pembaca?
Pembicara kali ini:
- Yosi Ayu Aulia (@yosay_aulia), IC 10, Penulis Buku “Terima Kasih Bapak”, halal food auditor – TQHCC Belanda: tantangan dan proses kreatif dalam mengubah hobi menjadi buku
- Urfa Qurrota Ainy (@urfaqurrotaainy), IC 14, Penulis Buku “Avenoir” +2, Perintis @skatastory: mengikat pembaca melalui narasi kita
- Ridha Intifadha (@ridhaintifadha), IC 13, Tenaga Ahli Humas Pemprov DKI Jakarta, Content Writer @jadigini_ : dari menulis blog ke pengembangan konten berbasis data
- Moderator: Nabila As’ad (@nabilaasad), IC 10, Ketua Komunitas Blogger IAIC, Mahasiswi PhD – University of Porto