
Segala puji bagi Allah, tuhan Yang Maha Adil, yang menetapkan dengan sempurna kebaikan dalam setiap takdir-Nya. Shalawat serta salam kepada pemimpin yang adil, penutup para nabi, rasulullah Muhammad, serta para sahabat dan siapa yang meneladaninya hingga hari kiamat.
Setiap Muslim wajib bertanggung jawab terhadap apa yang menjadi tanggung jawabnya. Tanggung jawab ini bukan hanya sekadar kewajiban sosial, tetapi juga amanah yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. Dalam kehidupan keluarga, tanggung jawab seorang ayah dan suami sangat besar karena ia adalah pemimpin dalam rumah tangga, yang bertugas menjaga, membimbing, dan menafkahi keluarganya dengan sebaik-baiknya.
Tanggung jawab ini diikat dengan janji dan akad yang dilakukan atas nama Allah. Ketika seorang laki-laki menikah, ia mengikrarkan janji untuk menjaga istrinya dalam keadaan suka maupun duka, serta bertanggung jawab terhadap keluarganya. Janji ini bukan sekadar kesepakatan duniawi, tetapi juga perjanjian yang akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT. Oleh karena itu, seorang suami dan ayah harus menjaga komitmennya terhadap perjanjian tersebut dengan sebaik-baiknya.
Allah SWT berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad (perjanjian).” (QS. Al-Ma’idah: 1)
Mengkhianati perjanjian ini sama dengan berdosa kepada Allah SWT. Suami yang lalai dalam menjalankan tanggung jawabnya sebagai pemimpin keluarga berarti telah mengabaikan amanah yang diberikan kepadanya.
Rasulullah SAW bersabda: “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang suami adalah pemimpin bagi keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sebagai pemimpin dalam keluarga, seorang ayah memiliki peran utama dalam menciptakan rasa aman dan melindungi keluarganya. Ia bukan hanya bertanggung jawab dalam aspek finansial, tetapi juga dalam membangun suasana harmonis di rumah, memastikan anggota keluarganya mendapatkan pendidikan yang baik, serta membimbing mereka dalam menjalankan nilai-nilai Islam.
Allah SWT berfirman: “Kaum laki-laki adalah qawwam (pemimpin) bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain, dan karena mereka telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” (QS. An-Nisa: 34)
Ayat ini menegaskan bahwa seorang suami memiliki tanggung jawab kepemimpinan dalam rumah tangga, bukan untuk menindas atau mendominasi, tetapi untuk memastikan bahwa keluarganya hidup dalam kebaikan dan ketentraman. Kepemimpinan seorang ayah harus didasarkan pada keadilan, kasih sayang, dan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan.
Seorang ayah juga harus menjadi teladan bagi anak-anaknya. Anak-anak belajar dari sikap, ucapan, dan tindakan ayah mereka. Jika seorang ayah menunjukkan akhlak yang baik, bertanggung jawab, dan selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah, maka anak-anaknya akan mencontoh perilaku tersebut. Sebaliknya, jika seorang ayah lalai dalam ibadah dan tanggung jawabnya, maka sulit bagi anak-anaknya untuk tumbuh menjadi pribadi yang baik.
Selain sebagai pemimpin, seorang ayah juga harus menjadi pelindung bagi keluarganya. Ia harus memastikan bahwa keluarganya terhindar dari segala bentuk bahaya, baik dari ancaman fisik maupun pengaruh buruk yang dapat merusak nilai-nilai Islam dalam rumah tangga.
Rasulullah SAW bersabda: “Cukuplah seseorang dikatakan berdosa jika ia menyia-nyiakan orang yang menjadi tanggungannya.” (HR. Abu Dawud dan Nasa’i)
Kepemimpinan dalam keluarga bukan hanya soal mengambil keputusan, tetapi juga tentang mendidik dan membimbing anggota keluarga menuju jalan yang diridhai oleh Allah. Seorang ayah harus mengajarkan ilmu agama, menanamkan nilai-nilai moral, serta membimbing istri dan anak-anaknya dalam menjalankan kehidupan yang Islami.
Seorang ayah juga harus memiliki kesabaran dan kebijaksanaan dalam menghadapi berbagai permasalahan keluarga. Tidak ada rumah tangga yang selalu berjalan mulus, tetapi dengan kepemimpinan yang baik, segala persoalan dapat diselesaikan dengan cara yang bijaksana dan penuh kasih sayang.
Dengan memahami pentingnya peran seorang ayah sebagai pemimpin dalam keluarga, kita dapat menciptakan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Seorang ayah yang bertanggung jawab akan membawa keberkahan bagi keluarganya, dan rumah tangga yang dipimpin dengan baik akan menjadi sumber ketentraman dan kebahagiaan bagi seluruh anggotanya.
Semoga kita semua, terutama para ayah dan calon ayah, diberikan kekuatan oleh Allah SWT untuk menjalankan amanah kepemimpinan dalam keluarga dengan penuh tanggung jawab, sehingga rumah tangga kita menjadi ladang kebaikan yang diberkahi oleh-Nya. Aamiin.
Artikel asli: https://darulfunun.id/learn/ibrah/20250317-kepemimpinan-ayah-dalam-keluarga