Konflik internal yang terjadi sejak meninggalnya Buya Haji Afifi Fauzi Abbas masih belum lagi selesai di Yayasan Darul Funun El-Abbasiyah. Yayasan Darul Funun El-Abbasiyah menaungi Perguruan Darul Funun El-Abbasiyah pun kini terancam pailit.
Pinjaman lunak yang kemudian berubah menjadi hutang piutang terjadi akibat pemecatan sepihak bendahara Yayasan istri kepada Buya Haji Afifi Fauzi Abbas yang bernama Ummi Hajjah Mona Eliza oleh pihak Dewan Pembina Yayasan.
Hutang ini kini berjumlah tidak sedikit dan telah mengambil masa tertunggak tiga tahun sejak meninggalnya Buya Afifi Fauzi Abbas. Dewan Pembina yang memberhentikan beliau adalah Abbas Thaha yang merupakan sekretaris Majlis Syuro Partai Masyumi dan Mazman Mazni yang merupakan seorang pensiunan.
Pimpinan Perguruan Darulfunun Funun El-Abbasiyah Abdullah Afifi yang merupakan cicit langsung dari Syekh Abbas Abdullah dihubungi terpisah di kediaman beliau di Bangi-Malaysia mengungkapkan aksi semacam ini menunda-nunda hutang sambil memanfaatkan situasi bukan merupakan cerminan seorang muslim yang baik.
Sebagai seorang politisi Muslim seharusnya Abbas Thaha memberikan contoh yang baik. Jika perkara seperti ini saja tidak amanah, apalagi jika diharapkan mengurus urusan bangsa dan negara ini.
Hutang yang berlarut-larut kini telah berjumlah tidak sedikit hampir 1,5 Milyar dan terus bertambah dikarenakan operasional yang masih terus dibantu oleh dana talangan pribadi ummi.
Menyikapi hal ini Pimpinan Perguruan Darul Funun El-Abbasiyah tentu hanya bisa pasrah, jika memang sikap tersebut tidak berubah tentu kita tidak bisa berharap apa-apa, sebagian kita memang diberikan cobaan dari sikap dan integritasnya.
Walaupun begitu beliau juga mengingatkan salah satu perkara yang tidak bisa dibawa mati adalah hutang, Rasul bahkan menyampaikan orang yang mati dalam keadaan berhutang akan sia-sia didoakan karena Allah tidak menerima amalannya.