Site icon Majalah Grak

Pekan Kedua Immersion Program: Sit-In Class, Membatik Shibori, International Collaboration di IISM Malaysia

Pekan Kedua Immersion Program: Sit-In Class, Membatik Shibori, International Collaboration di IISM Malaysia

Pekan Kedua Immersion Program:...

Mu’allimin, Malaysia – Memasuki pekan kedua Immersion Program, para siswa kembali disuguhkan rangkaian kegiatan menarik yang tidak hanya memperluas wawasan, tetapi juga mempererat ukhuwah di International Islamic School Malaysia (IISM). Pekan kedua di IISM berlangsung selama tiga hari, mulai dari Senin (4/11) sampai dengan Rabu (6/11). Kegiatan pekan ini mengkolaborasikan berbagai elemen edukatif, kreatif, dan olahraga dengan semangat mempererat ukhuwah antar sekolah lintas negara.

Para siswa mengikuti kegiatan sit-in class bersama siswa internasional di IISM selama 3 hari. Dalam suasana yang inklusif dan interaktif, siswa Muallimin International Class berbaur dengan siswa dan bahkan guru dari berbagai latar belakang budaya. Kegiatan ini dirancang agar mereka tidak hanya mengamati, tetapi juga aktif terlibat dalam diskusi dan tugas kelas.

Di bawah bimbingan guru-guru IISM, para siswa mendapat kesempatan untuk bekerja dalam kelompok, bertukar ide, dan menyelesaikan proyek-proyek kecil. Ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar, tetapi juga meningkatkan kemampuan komunikasi dan kepercayaan diri mereka dalam berbahasa Inggris. Bagi banyak siswa, kegiatan ini merupakan kesempatan pertama mereka untuk merasakan dinamika ruang kelas internasional yang penuh semangat dan keragaman.

Tidak berhenti sampai disitu, seluruh guru pendamping juga diberikan kesempatan untuk masuk ke dalam kelas. Para guru pendamping juga dapat merasakan secara langsung suasana pembelajaran di IISM dimana siswa dari berbagai latar belakang dan budaya. Selain itu, para guru pendamping juga mendapatkan sesi pengenalan manajeman sekolah bersama dengan pak Fahmi selaku bagian Humas IISM. Disebutkan oleh beliau bahwa sebagian besar siswa di IISM adalah berasal dari luar Malaysia. Beberapa tenaga pendidik juga berasal dari luar Malaysia. Hal tersebut adalah sesuatu yang baru dan sangat menarik untuk para guru pendamping tentang bagaimana IISM mampu mengayomi seluruh civitas academica yang berasala dari berbagai latar budaya yang berbeda.

Pada hari Selasa (5/11) dan Rabu (6/11), suasana menjadi lebih santai namun tetap edukatif pada dengan kegiatan membuat batik Shibori. Kegiatan ini disambut dengan antusias oleh seluruh civitas academica IISM, termasuk para guru, staf, dan bahkan ibu-ibu security yang ikut serta dalam proses membuat batik Shibori ini.

Para siswa diajak untuk berkreasi dengan teknik mengikat kain dan mencelup warna ala Shibori, menciptakan pola-pola unik di atas kain menggunakan metode pewarnaan tradisional. Bersama beberapa siswa Muallimin International Class dan guru pendamping, mereka yang hadir di tempat saling bekerja sama dalam menciptakan karya seni yang indah. Hasil-hasil batik yang indah tadi dapat disimpan dan dibawa pulang oleh para hadirin yang datang pada kesempatan ini. Seluruh hadirin tampak senang dan puas karena mendapat pengalaman baru dan membawa pulang oleh-oleh dari membatik Shibori. Kegiatan ini tidak hanya mengenalkan budaya Indonesia kepada sekolah tujuan, tetapi juga menjadi ajang interaksi sosial yang mempererat ukhuwah.

“Kami sangat senang melihat antusiasme dari semua peserta, bahkan ibu-ibu staf keamanan pun turut ambil bagian! Kami sempat tidak berekspektasi lebih, tetapi antusiasme warga IISM sangat luar biasa,” ungkap Ustadz Muhammad Faisal salah satu guru pendamping kegiatan ini.

Di saat yang bersamaan, sebagian siswa yang lain mengikuti fun match futsal antara siswa Muallimin International Class dan siswa IISM. Meskipun cuaca hujan rintik, semangat para peserta tidak surut. Dengan sorak-sorai dari rekan-rekan dan guru, pertandingan berlangsung seru dan penuh keakraban. Para siswa Muallimin International Class berhasil memenangkan pertandingan, menunjukkan kerja sama tim yang solid dan sportivitas yang tinggi.

Keseruan tidak berhenti di lapangan. Setelah pertandingan, para siswa dan guru dari kedua sekolah berkumpul dan berfoto bersama untuk mengabadikan momen yang tidak akan terlupakan antara siswa dan guru dari kedua sekolah.

Pada hari terakhir di IISM yaitu Rabu (6/11, )para guru berkesempatan untuk bertemu dan berdiskusi dengan CEO IISM, Tn. Haji Khaharuddin Abdul Rahman. Pertemuan ini menjadi kesempatan berharga untuk berbagi wawasan mengenai sistem pendidikan di kedua sekolah dan menjajaki peluang kerja sama di masa depan.

Acara penutupan diadakan dengan megah di aula utama sekolah. Acara ini dibuka langsung oleh Principal IISM Secondary School, Ms. Norhijjah Mohd Zin, serta sambutan dari Wakil Direktur 4 Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta, Ustadz Andi Mujahid, S.E.I.. Acara ini menampilkan berbagai pertunjukan dari siswa. Acara diawali dengan penampilan para siswa Sekolah Rendah Setiabudi. Para siswa adalah siswa setingkat sekolah dasar yang berada dibawah IISM. Mereka menampilkan sholawat diiringi alunan rebana. Setelah itu adalah giliran siswa Muallimin International Class. Di antara penampilan tersebut adalah Hizbul Wathan, nasyid, pidato dalam tiga bahasa, dan ditutup denan spektakuler oleh penampilan Pencak Silat Tapak Suci Putera Muhammadiyah yang memukau penonton.

“Melalui kegiatan ini, kami tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga budaya dan berkesempatan mengenalkan apa yang ada di Indonesia dan khususnya Muallimin,” ungkap salah satu siswa yang tampil dalam acara penutupan.

Pekan kedua dari Immersion Program di IISM Malaysia berakhir dengan penuh kesan dan kenangan indah. Sambutan hangat dari seluruh civitas academica IISM, termasuk guru, siswa, dan staf, menunjukkan betapa kuatnya semangat kolaborasi dan persahabatan internasional.

Para siswa kembali ke hostel dengan wajah berseri-seri, membawa cerita baru dan pengalaman yang memperkaya jiwa mereka. Program ini tidak hanya meningkatkan aspek akademis dan budaya, tetapi juga memperkuat jalinan ukhuwah lintas negara yang diharapkan terus berlanjut di masa mendatang.

Dengan penuh semangat, para siswa bersiap melanjutkan perjalanan ke Malaka dan Singapura pada Immersion Program ini. Harapannya ketika sudah kembali ke Indonesia, para siswa turut membawa serta pengalaman berharga yang akan menjadi inspirasi dan cerita bagi mereka di masa yang akan datang. (GPM)

Artikel Pekan Kedua Immersion Program: Sit-In Class, Membatik Shibori, International Collaboration di IISM Malaysia pertama kali tampil pada Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta – Sekolah Kader 6 tahun.

Sumber: Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta – Sekolah Kader 6 tahun

Exit mobile version