Pihak berkuasa Indonesia meningkatkan peringatan ke tingkat tertinggi setelah Gunung Ruang di Sulawesi Utara meletus beberapa kali, memancarkan asap setinggi lebih dari 1,6 kilometer dan abu setinggi lebih dari 1 kilometer ke udara. Peringatan ini termasuk kemungkinan tsunami, terutama mengingat kekhawatiran bahwa sebagian dari gunung berapi tersebut mungkin runtuh ke dalam laut.
Letusan pertama terjadi pada pukul 9.45 malam waktu setempat pada Selasa, diikuti oleh empat letusan tambahan pada Rabu. Hendra Gunawan, Ketua Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), menyatakan bahwa tingkat peringatan telah dinaikkan dari tingkat tiga ke empat, yang merupakan tingkat tertinggi dalam sistem peringatan bencana empat tingkat.
Pihak berkuasa telah memperluas zona aman dari empat ke enam kilometer di sekitar kawah gunung dan melakukan evakuasi 800 penduduk dari dua desa di Pulau Ruang ke Pulau Tagulandang yang lebih aman, berjarak sekitar 100 kilometer di utara ibu kota wilayah Manado.
Selain itu, lebih dari 11,000 penduduk, termasuk dari pulau terpencil Tagulandang yang dihuni sekitar 20,000 orang, terpaksa dipindahkan. Penduduk yang kehilangan tempat tinggal membutuhkan bantuan berupa tikar, selimut, bahan pembersih, dan tenda. Rumah ibadat di Tagulandang Selatan dan Tagulandang Utara dijadikan sebagai tempat perlindungan sementara.
Heruningtyas Desi Purnamasari, seorang pejabat dari PVMBG, menambahkan bahwa letusan Gunung Ruang ini mungkin dipicu oleh gempa bumi tektonik yang baru-baru ini mengguncang Pulau Doi di Maluku Utara. Ia menegaskan perlunya mengosongkan pulau karena diperkirakan akan ada lebih banyak letusan, dengan larangan aktivitas dalam radius empat kilometer dari kawah.
Badan Nasional Pengurusan Bencana Indonesia (BNPB) melaporkan bahwa gangguan komunikasi telah terjadi di kampung Laingpatehi dan pemerintah daerah Sitaro telah mendeklarasikan status darurat dari tanggal 16 hingga 29 April untuk mendukung upaya mitigasi bencana.