Gunung Semeru, salah satu gunung berapi aktif di Indonesia, mengalami letusan pada Jumat pukul 6.45 pagi Waktu Indonesia Barat, memuntahkan abu setinggi 500 meter ke udara. Ini berlanjut dari letusan sebelumnya pada Kamis pukul 12.34 tengah malam, di mana abu mencapai ketinggian sekitar 800 meter, seperti dilaporkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bahaya Geologi (PVMBG).
Kejadian ini memicu banjir lahar dingin di Lumajang, Jawa Timur, terutama setelah hujan sederhana hingga lebat mengguyur kawasan Gunung Semeru. Banjir lahar mengakibatkan meluapnya Lembangan Sungai Regoyo, merendam kawasan permukiman dan merusak infrastruktur. Akibatnya, sedikitnya 32 keluarga terpaksa dipindahkan ke kawasan yang lebih aman.
Kerusakan signifikan terjadi pada tiga jambatan dan beberapa jalan utama yang tergenang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang telah mengerahkan bot untuk mempercepat proses evakuasi penduduk terdampak. Selain itu, tingginya curah hujan di puncak gunung menyebabkan amplitudo getaran banjir mencapai level overscale, menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada infrastruktur di daerah tersebut.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau pihak berkuasa lokal untuk mengimplementasikan langkah mitigasi dan memantau potensi hujan secara berkala. Juru bicara BNPB, Abdul Muhari, menekankan pentingnya menjaga keselamatan penduduk dan pengunjung di sekitar lembah sungai untuk meminimalisir dampak dari banjir lahar yang mungkin terjadi lagi.
Tragedi menerpa saat sepasang suami istri, Bambang (49) dan Ngatini (46) dari Desa Kloposawit, meninggal dunia setelah terseret banjir lahar dingin. Kejadian berawal saat mereka menggunakan motor melewati Jembatan Sungai Mujur yang ambrol akibat terjangan lahar. Korban ditemukan meninggal di aliran Sungai Dusun Kebonjati dan dievakuasi oleh petugas dan warga.
Selain itu, korban lain dari insiden terkait adalah satu orang yang tertimbun tanah longsor di Desa Supiturang dan dua lainnya yang terbawa aliran lahar dingin di Desa Kloposawit, akibat jembatan yang runtuh.
Saat ini, Gunung Semeru masih berada pada status amaran Tahap III, dan warga diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi ancaman lanjutan. Sebanyak tujuh desa dan tiga kelurahan di lima kecamatan Lumajang telah terdampak oleh cuaca ekstrim ini.