PAYAKUMBUH: UNICEF menyerukan agar ditingkatkan upaya pemindahan medis untuk anak-anak yang cedera di Gaza, yang setiap hari rata-rata sedikitnya dilaporkan terdapat 70 anak terluka akibat serangan berkelanjutan oleh militer Israel. Tess Ingram, Pakar Komunikasi UNICEF, menyatakan kebutuhan mendesak untuk memindahkan anak-anak ini guna mendapatkan perawatan medis yang sangat mereka perlukan.
Dalam briefing media di Geneva, berdasarkan kunjungan dua minggu terakhirnya ke Gaza, Ingram melaporkan bahwa sekitar 11 rumah sakit yang masih berfungsi sebagian mengalami kekurangan staf dan perlengkapan medis seperti jarum, benang jahit, dan anestesi, yang sangat mempengaruhi kualitas perawatan, terutama dalam pembedahan. Menurutnya, sulit untuk memindahkan pasien dan hanya separuh dari permohonan pemindahan medis yang disetujui.
Lebih lanjut, Ingram mengatakan bahwa hanya sekitar 3,500 orang, kebanyakan anak-anak, yang berhasil dipindahkan untuk perawatan medis ke luar negeri, jumlah yang sangat kecil dibandingkan dengan kebutuhan. “Dari total, itu kurang dari 20 orang per hari,” ungkapnya.
Mengutip data terbaru dari Kementerian Kesehatan Palestina, Ingram menekankan bahwa lebih dari 12,000 anak telah cedera sejak tanggal 7 Oktober, dengan seorang anak terbunuh atau cedera setiap 10 menit. “Di atas segalanya, kita membutuhkan gencatan senjata. Itu adalah satu-satunya cara untuk menghentikan pembunuhan dan penderitaan anak-anak,” tegasnya.
Sejak 7 Oktober 2023, serangan Israel terhadap Gaza telah menewaskan hampir 33,800 warga Palestina dan melukai sekitar 74,600 lainnya, menyebabkan kerusakan besar pada tempat tinggal dan infrastruktur serta kekurangan bahan kebutuhan pokok.
Sumber: Bernama